Rabu, 25 April 2012

MATERI UJIAN KOMPREHENSIF PGMI IAILM SURYALAYA 2012


B.     AKIDAH AHLAK
·         Rukun Iman :
Rukun Iman (pilar keyakinan) terdiri dari:
1.       Iman kepada Allah.
o    Patuh dan taat kepada ajaran dan hukum-hukum Allah.
2.       Iman kepada malaikat-malaikat Allah.
o    Mengetahui dan percaya akan keberadaan kekuasaan dan kebesaran Allah di alam semesta.
3.       Iman kepada kitab-kitab Allah.
o    Melaksanakan ajaran kitab-kitab Allah hanif. Salah satu kitab Allah adalah Al-Qur'an.
o    Al-Qur'an memuat tiga kitab Allah sebelumnya, yaitu kitab-kitab Zabur, Taurat, dan Injil.
4.       Iman kepada rasul-rasul Allah.
o    Mencontoh perjuangan para Nabi dan Rasul dalam menyebarkan dan menjalankan kebenaran yang disertai kesabaran.
5.       Iman kepada hari kiamat.
o    Faham bahwa setiap perbuatan akan ada pembalasan.
6.       Iman kepada Qada dan Qadar.
o    Paham pada keputusan serta kepastian yang ditentukan Allah pada alam semesta.
·         Rukun Islam
1.       Mengucap dua kalimat syahadat dan menerima bahwa Allah itu tunggal dan Nabi Muhammad s.a.w itu rasul Allah.
2.       Menunaikan salat lima kali sehari.
3.       Mengeluarkan zakat.
4.       Berpuasa pada bulan Ramadan.
5.       Menunaikan Haji bagi mereka yang mampu.

·         Asmaul Husna
1.      AR RAHMAAN = MAHA PENGASIH
Jika kita membaca Yaa Rahmaan sebanyak seratus kali, yaitu setiap usai mengerjakan shalat fardu. Dengan seizin Allah kita akan memiliki ingatan yang kuat, pengetahuan yang cemerlang, dan terhindar dari hati yang keras. Wallaahu’alam.

2. AR RAHIIM = MAHA PENYAYANG
Barangsiapa membaca Yaa Rahiim seratus kali seusai shalat subuh, dengan seizin Allah, setiap orang akan bersahabat dan baik kepadanya. Dan bila dibaca tujuh kali maka ia akan berada dalam naungan Allah. Kemudian bila setiap usai shalat fardu dibaca seratus kali maka Allah akan mengasihinya. Wallaahu’alam.

3. AL MAALIK = MAHA RAJA
Perbanyaklah membaca Yaa Maalik. Dengan seizin Allah, kita akan diberi kekuatan, kekuasaan, kebesaran, serta kepemilikan atas segala sesuatu. Orang-orang akan memberlakukan kita dengan baik dan penuh hormat. Wallaahu’alam.

4. AL QUDDUUS = MAHA SUCI
Bila Yaa Qudduus dibaca seratus kali setiap hari, dengan seizin Allah, hati orang yang membacanya akan terbebas dari rasa gundah dan gelisah. Orang yang setiap hari rutin membaca zikir ini akan mendapat kejernihan hati yang sempurna. Wallaahu’alam.

5. AS SALAAM = MAHA PEMBERI KEDAMAIAN
Apabila Yaa Salaam dibaca sebanyak 160 kali untuk orang yang sakit, dengan seizin Allah, orang yang sakit tersebut akan segera disembuhkan dari penyakitnya. Sering mengucapkan bacaan ini juga akan mendatangkan cinta dan keselamatan serta keamanan dari segala macam bencana. Wallaahu’alam.

6. AL MU’MIN = MAHA PEMBERI KEAMANAN
Barangsiapa sering membaca Yaa Mu’min, dengan seizin Allah, ia akan terbebas dari segala macam gangguan yang mungkin menghadangnya. Wallaahu’alam.

7. Al MUHAIMIN = MAHA MEMELIHARA
Barang siapa membaca Yaa Muhaimin dalam kondisi suci (wudhunya belum batal), dengan seizin allah, batinnya bakal memancarkan cahaya. Dan barang siapa melafalkan bacaan ini 125 kali, Insya Allah, hatinya akan menjadi jernih. Ia akan menemukan rahasia dan hakikat dari setiap kejadian. Wallaahu’alam.

8. AL ‘AZIIZ = MAHA PERKASA
Seseorang yang mengamalkan bacaan Yaa ‘Aziiz sebanyak empat puluh kali setiap usai shalat subuh selama empat puluh hari, dengan seizin Allah, dirinya tidak akan bergantung kepada orang lain. Dana barang siapa yang setiap hari setelah terbitnya fajar melafalkan bacaan ini 94 kali, maka Insya Allah, ia akan dianugerahi kewibawaan. Wallaahu’alam.

9. AL JABBAAR = MAHA PEMAKSA
Siapa saja yang sering membaca bacaan Yaa Jabbaar, dengan seizin Allah, ia tidak akan dipaksa oleh siapapun untuk melakukan perbuatan yang tidak ia inginkan. Ia akan terlindung dari berbagai bentuk kekerasan, kekejian, dan kekejaman. Wallaahu’alam.

10. AL MUTAKABBIR = MAHA PEMILIK SEGALA KEAGUNGAN
Orang tua yang gemar membaca Yaa Mutakabbir berulang kali, dengan seizin Allah akan diberikan kepadanya anak-anak yang saleh. Wallaahu’alam.

11. AL KHAALIQ = MAHA PENCIPTA
Barangsiapa membaca Yaa Khaaliq berulang-ulang di malam hari, Insya Allah, Allah akan menciptakan satu malaikat yang bertugas melakukan amal kebaikan untuk orang tersebut. Di hari hisab, pahala amal kebaikan sang malaikat akan diberikan kepada orang itu. Wallaahu’alam.

12. AL BAARI’ = MAHA MENGADAKAN
Perbanyaklah membaca Yaa Baari’ untuk menambah amal kebaikan kita. Wallaahu’alam.

13. AL MUSHAWWIR = MAHA PEMBENTUK
Bila seorang ibu ingin dikarunia anak, hendaknya ia berpuasa selama tujuh hari. Lalu, setiap hari ketika hendak berbuka puasa, ia membaca Yaa Khaaliq, Yaa Baari’, dan Yaa Mushawwir sebanyak 21 kali. Setelah itu meniupkannya ke dalam segelas air. Kemudian ia berbuka puasa dengan air tersebut. Maka atas izin Allah, Allah SWT akan menganugerahinya anak. Wallaahu’alam.

14. AL GHAFFAAR = MAHA PENGAMPUN
Orang yang mengamalkan bacaan Yaa Ghaffaar berulang-ulang, dengan seizin Allah, dosa dan kesalahannya akan dihapuskan. Wallaahu’alam.

15. AL QOHHAAR = MAHA PENAKLUK
Seseorang yang membaca Yaa Qohhaar berulang-ulang, dengan seizin Allah, ia akan mendapatkan beberapa kelebihan. Jiwanya mampu menaklukkan hawa nafsu, hatinya tidak cenderung pada dunia, dan batinnya akan merasa tenang. Bacaan ini juga bisa menjaga seseorang dari kezaliman orang lain. Wallaahu’alam.

16. AL WAHHAAB = MAHA PEMBERI
Orang yang membaca Yaa Wahhaab tujuh kali setelah berdoa. Insya Allah, doanya akan terkabul. Bila mempunyai kebutuhan atau kekurangan materi, bila membaca asma ini 100 kali setelah shalat malam dalam keadaan suci selama tiga hari atau tujuh malam, maka Allah SWT akan mencukupi seluruh kebutuhannya. Wallaahu’alam.

17. AR RAZZAAQ = MAHA PEMBERI REZEKI
Orang yang sering mengamalkan bacaan Yaa Rozzaaq, dengan seizin Allah SWT pintu rezekinya akan dilapangkan oleh Allah. Wallaahu’alam.

18. AL FATTAAH = MAHA PEMBUKA PINTU RAHMAT
Barangsiapa ingin hatinya dibuka dan memperoleh kemenangan, perbanyaklah melafalkan Yaa Fattaah. Usai shalat subuh bacalah lafal ini tujuh puluh kali kemudian letakkan tangan di atas dada. Maka kegelapan yang ada di hati akan sirna. Bila dibaca rutin, lafal ini akan bermanfaat untuk memudahkan semua pekerjaan. Wallaahu’alam.

19. AL ‘ALIIM = MAHA MENGETAHUI
Barangsiapa sering membaca Yaa ‘Aliim, hatinya akan cemerlang dan mampu menyingkapkan cahaya Ilahi. Bacaan ini memiliki manfaat yang besar guna mendapatkan ilmu dan menampakkan hal-hal yang tersembunyi. Melafalkan bacaan ini sepuluh kali setiap selesai shalat, Insya Allah, akan membuka hal-hal yang ghaib. Wallaahu’alam.

20. AL QAABIDH = MAHA MENYEMPITKAN
Barangsiapa menuliskan Yaa Qaabidh di atas lima puluh makanan (buah, roti, dan sebagainya) selama empat puluh hari. Dengan seizin Allah, ia tidak akan kelaparan. Bahkan ia akan mendapatkan limpahan rezeki. Wallaahu’alam.

21. AL BAASITH = MAHA MELAPANGKAN
Barangsiapa membaca Yaa Baasith sepuluh kali di waktu fajar, setelah shalat subuh, dengan tangan terbuka (telapak tangan menghadap ke atas) lalu mengusap wajahnya dengan tangan. Maka, dengan seizin Allah, ia tidak akan bergantung kepada orang lain serta akan memperoleh kekayaan. Wallaahu’alam.

22. AL KHAAFIDH = MAHA MERENDAHKAN
Barangsiapa ingin terbebas dari kejahatan musuh, berpuasalah selama tiga hari. Kemudian pada hari keempatnya membaca Yaa Khaafidh sebanyak 70 ribu kali. Orang yang mengamalkan asma ini sebanyak tujuh puluh kali, Allah SWT akan menjaganya dari kejahatan orang-orang yang zalim. Wallaahu’alam.

23. AR RAAFI’ = MAHA MENINGGIKAN
Barangsiapa mengamalkan bacaan Yaa Raafi’ seratus kali setiap hari, siang atau malam, maka Allah akan memuliakan orang tersebut serta memberinya kekayaan dan kebaikan. Wallaahu’alam.

24. AL MU’IZZ = MAHA MEMULIAKAN
Jika Yaa Mu’izz dibaca 140 kali setelah shalat Isya, yaitu pada malam senin dan jum’at, maka Allah akan membuat hamba yang membacanya menjadi mulia dan terhormat di mata orang lain. Orang tersebut tidak akan memiliki rasa takut kepada siapapun, selain kepada Allah SWT. Wallaahu’alam.

25. AL MUDZILL = MAHA MENGHINAKAN
Barangsiapa mengamalkan Yaa Mudzill sebanyak 75 kali, Insya Allah, dirinya akan terbebas dari gangguan orang-orang yang iri padanya, serta dari orang yang berniat untuk mencelakainya. Ia akan selalu dilindungi oleh Allah SWT. Wallaahu’alam.

26. AS SAMII’ = MAHA MENDENGAR
Barangsiapa membaca Yaa Samii’ pada hari kamis, yaitu setelah shalat Zuhur sebanayak 100 kali, tanpa berbicara dengan siapapun, dengan seizin Allah, keinginannya akan dikabulkan Allah. Wallaahu’alam.

27. AL BASHIIR = MAHA MELIHAT
Barangsiapa mengamalkan Yaa Bashiir sebanyak 100 kali, yaitu antara shalat jum’at dan shalat sunah setelahnya, maka Allah akan meninggikan kedudukannya di mata orang lain. Wallaahu’alam.

28. AL HAKAM = MAHA MENETAPKAN HUKUM
Barangsiapa membaca Yaa Hakam berulang kali pada malam hari, maka dengan izin-Nya, rahasia (hal-hal yang tersembunyi) akan dinampakkan padanya. Wallaahu’alam.

29. AL ‘ADL = MAHA ADIL
Bila seseorang menuliskan bacaan Yaa’Adl di atas sekerat roti pada malam jum’at lalu memakan roti itu, maka dengan izin Allah, orang lain akan menuruti ucapannya. Wallaahu’alam.

30. AL LATHIIF = MAHA LEMBUT
Bacaan Yaa Lathiif memiliki beberapa faedah. Yaitu bisa mendekatkan kita pada hasil, menghilangkan semua rasa sakit, penyakit, dan semua kesulitan. Di saat ada bencana, kesusahan, dan kesedihan, melafalkannya dapat mendatangkan keselamatan, kebahagiaan, keamanan, dan keyakinan. Wallaahu’alam.

31. AL KHABIIR = MAHA MENGETAHUI
Seseorang yang memiliki kebiasaan buruk lalu ia membaca Yaa Khobiir berkali-kali, maka dengan seizin Allah, kebiasaan buruknya itu akan segera menghilang dari dirinya. Wallaahu’alam.

32. AL HALIIM = MAHA SABAR
Dianjurkan untuk rutin membaca Yaa Haliim 100 kali dalam sehari untuk meredakan kemarahan dan mengetahui hal-hal yang ghaib, untuk memadamkan api kemarahan dan kebodohan, serta untuk mendapatkan ketenangan hati dan terjaga dari berbagai bencana. Wallaahu’alam.

33. AL ‘AZHIIM = MAHA AGUNG
Orang yang sering mengamalkan bacaan Yaa ‘Azhiim, dengan seizin Allah, akan dihormati oleh orang lain. Wallaahu’alam.

34. AL GHAFUUR = MAHA PENGAMPUN
Orang yang terserang sakit kepala dan demam lalu ia membaca Yaa Ghofuur, maka dengan siizin Allah, ia akan sembuh dari penyakit yang dideritanya itu. Banyak mengulang-ulang asma ini juga dapat menghilangkan penyakit was-was. Wallaahu’alam.

35. ASY SYAKUUR = MAHA MENGHARGAI
Barangsiapa yang bersedih lalu ia membaca Yaa Syaakuur sebanyak 41 kali kemudian meniupkannya ke dalam segelas air dan membasuh wajahnya dengan air tersebut. Maka dengan siizin Allah, hatinya akan menjadi tentram dan tenang. Dan ia akan dapat mencukupi kebutuhannya. Wallaahu’alam.

36. AL ‘ALIYY = MAHA TINGGI
Barangsiapa kadar imannya sedang turun lalu ia membaca Yaa ‘Aliyy berkali-kali, maka dengan siizin Allah, imannya akan kembali meningkat serta peruntungannya terbuka. Dan bagi seseorang yang tengah dalam perjalanan pulang, dengan seizin Allah, ia akan sampai ke kampung halamannya dengan selamat. Wallaahu’alam.

37. AL KABIIR = MAHA BESAR
Barangsiapa ingin mendapatkan penghormatan maka bacalah Yaa Kabiir seratus kali setiap hari. Wallaahu’alam.

38. AL HAAFIIZH = MAHA MEMELIHARA
Orang yang membaca Yaa Haafiizh enam belas kali setiap hari, dengan siizin Allah, ia akan terlindung dari berbagai musibah. Jika dibaca 998 kali, ia akan terlindung dari segala macam ketakutan meski ia pergi ke tempat berbahaya. Ia juga terjaga dari bahaya tenggelam. Ucapannya akan selalu terjaga dan doanya akan cepat terjawab. Wallaahu’alam.

39. AL MUQIITU = MAHA MENJAGA
Apabila seseorang mempunyai anak dengan perangai buruk, hendaknya ia membaca Yaa Muqiit berulang-ulang lalu ditiupkan ke dalam segelas air dan meminumkannya kepada anak tersebut. Maka dengan seizin allah, anak tersebut akan berperangai baik. Wallaahu’alam.

40. AL HASIIB = MAHA MENGHITUNG
Jika seseorang takut dirampok, didengki, diganggu, atau dizalimi oleh orang lain, hendaknya mulai hari kamis ia membaca Yaa Hasiib sebanyak 70 kali siang dan malam selama tujuh hari. Dan pada hitungan ke-71 ia mengucapkan Hasbiyallaahul-Hasiib. Insya Allah, rasa takut yang ada di dalam dirinya itu akan lenyap. Wallaahu’alam.

41. AL JALIIL = MAHA LUHUR
Perbanyaklah membaca Yaa Jaliil untuk menambah amalan pahala kebaikan. Wallaahu’alam.

42. AL KARIIM = MAHA PEMURAH
Orang yang mengamalkan bacaan Yaa Kariim, dengan seizin Allah, ia akan mendapatkan kemuliaan baik di dunia maupun di akhirat kelak. Wallaahu’alam.

43. AR RAQIIB = MAHA MENGAWASI
Barangsiapa membaca Yaa Raqiib sebanyak tujuh kali untuk dirinya sendiri, keluarga, dan kekayaannya, dengan seizin Allah, semuanya itu akan berada di bawah perlindungan Allah. Jika bacaan ini senantiasa diamalkan maka kelalaian akan sirna dari hati. Wallaahu’alam.

44. AL MUJIIB = MAHA MENGABULKAN
Permohonan seorang hamba yang disertai dengan penyebutan Yaa Mujiib, Insya Allah, akan dikabulkan oleh Allah. Wallaahu’alam.

45. AL WAASI’ = MAHA LUAS
Barangsiapa sulit mendapatkan nafkah lalu membaca Yaa Waasi’, dengan seizin Allah, ia akan mendapatkan sumber nafkah yang layak. Wallaahu’alam.

46. AL HAKIIM = MAHA BIJAKSANA
Seseorang yang rajin membaca Yaa Hakiim dari waktu ke waktu, dengan seizin Allah, ia tidak akan mendapatkan kesulitan dalam pekerjaannya. Wallaahu’alam.

47. AL WADUUD = MAHA MENGASIHI
Bila terjadi persengketaan di antara dua orang, kemudian salah satunya membaca Yaa Waduud seribu kali pada makanan atau minuman lalu meminta orang yang bersengketa dengannya mengkonsumsi makanan atau minuman tersebut, dengan seizin Allah, persengketaan mereka berdua akan selesai. Wallaahu’alam.

48. AL MAJIID = MAHA MULIA
Orang yang sering membaca Yaa Majiid, dengan seizin allah, ia akan dianugerahi kemuliaan oleh Allah SWT. Wallaahu’alam.

49. AL BAA’ITS = MAHA MEMBANGKITKAN
Membaca Yaa Baa’its berulang-ulang akan mendatangkan rasa takut kita kepada Allah SWT. Seseorang yang sebelum tidur mengusapkan tangannya ke dada dan melafalkan bacaan ini seratus kali, Allah SWT akan menghidupkan hatinya dengan cahaya makrifat-Nya. Wallaahu’alam.

50. ASY SYAHIID = MAHA MENYAKSIKAN
Orangtua yang mempunyai anak yang nakal dianjurkan untuk membaca Yaa Syahiid berulang-ulang untuk anaknya tersebut. Insya Allah, Allah akan memberikan kesalihan kepada anak itu. Wallaahu’alam.

51. AL HAQQ = MAHA BENAR
Apabila seseorang kehilangan sesuatu lalu membaca Yaa Haqq berulang-ulang, dengan seizin Allah, ia akan menemukan sesuatu yang hilang tersebut. Wallaahu’alam.

52. AL WAKIIL = MAHA MEWAKILI
Orang yang takut tenggelam, terbakar api, atau bahaya lain yang sejenis, hendaknya sering mengulang-ulang membaca Yaa Wakiil. Dengan seizin Allah, ia akan selalu berada dalam lindungan Allah SWT. Bacaan ini juga memiliki pengaruh yang luar biasa untuk mendekatkan kita pada apa yang diinginkan dan juga untuk memenuhi kebutuhan kita. Wallaahu’alam.

53. AL QAWIYY = MAHA KUAT
Seseorang yang tidak mampu mengalahkan musuhnya lalu mengucapkan Yaa Qowiyy dengan tujuan agar tidak dizalimi, dengan seizin Allah, ia akan terbebas dari gangguan musuhnya itu. Wallaahu’alam.

54. AL MATIIN = MAHA KOKOH
Barangsiapa yang sedang tertimpa suatu kesulitan lalu melafalkan Yaa Matiin berulang-ulang, dengan seizin Allah, kesulitannya akan sirna. Wallaahu’alam.

55. AL WALIYY = MAHA PELINDUNG
Barangsiapa sering mengamalkan Yaa Waliyy, dengan seizin Allah, ia akan menjadi kekasih atau wali Allah. Wallaahu’alam.

56. AL HAMIID = MAHA TERPUJI
Orang yang sering mengucapkan Yaa Hamiid, dengan seizin Allah, ia akan dicintai dan dihormati oleh orang lain. Wallaahu’alam.

57. AL MUHSHII = MAHA PENGHITUNG
Bila seseorang takut tidak bisa menjawab pertanyaan pada hari pengadilan di akhirat kelak, hendaknya ia sering membaca Yaa Muhshii sebanyak seribu kali. Insya Allah, ia akan mendapat kemudahan. Wallaahu’alam.

58. AL MUBDI’ = MAHA MEMULAI
Sekiranya Yaa Mubdi’ dibaca berulang-ulang lalu ditiupkan kepada wanita yang hamil yang takut keguguran, Insya Allah, ia tidak akan mengalami musibah itu. Wallaahu’alam.

59. AL MU’IID = MAHA MENGEMBALIKAN
Jika Yaa Mu’iid dibaca sebanyak tujuh puluh kali dan ditujukan kepada seeorang yang jauh dari keluarganya, dengan seizin Allah, orang tersebut akan pulang dengan selamat. Wallaahu’alam.

60.AL MUHYII = MAHA PEMBERI KEHIDUPAN
Bila seseorang sedang memikul beban persoalan yang berat lalu ia mengucakan Yaa Muhyii tujuh kali setiap hari, Insya Allah, beban tersebut akan terlepas darinya. Wallaahu’alam.

61. AL MUMIIT = MAHA MEMATIKAN
Bacaan Yaa Mumiit memiliki manfaat besar untuk menghancurkan dan mematahkan kekuatan musuh. Wallaahu’alam.

62. AL HAYY = MAHA HIDUP
Bacaan Yaa Hayy berkhasiat memanjangkan umur. Baragsiapa yang rutin membacanya, khususnya setiap setelah selesai shalat sebanyak 18 kali, Insya Allah, ia akan terhindar dari kematian mendadak dan rejekinya diluaskan. Untuk mengobati sakit mata, bacalah Yaa Hayy sembilan belas kali. Insya Allah akan sembuh. Wallaahu ‘alam.

63. AL QOYYUUM = MAHA BERDIRI SENDIRI
Barangsiapa tidak ingin tertimpa kekurangan apapun, hendaknya sering membaca Yaa Qoyyuum. Wallaahu’alam.

64. AL WAAJID = MAHA MENEMUKAN
Seseorang yang ingin jadi pemurah hendaknya memperbanyak mambaca Yaa Waajid. Wallaahu’alam.

65. AL MAAJID = MAHA MULIA
Orang yang sering mengamalkan Yaa Maajid, dengan seizin Allah, hatinya akan tercerahkan. Wallaahu’alam.

66. AL WAAHID = MAHA TUNGGAL
Orang yang membaca Yaa Waahid berulang-ulang dalam kondisi yang menyendiri dan di tempat yang tenang, dengan seizin Allah dia akan terlepas dari rasa takut dan angan-angan. Bacaan ini juga berpengaruh besar dalam mendatangkan kasih sayang. Juga kedekatan serta kemuliaan di antara keluarga dan sanak keluarga dan sanak saudara. Wallaahu’alam.

67. AL AHAD = MAHA ESA
Orang yang membaca Yaa Ahad seribu kali, dengan seizin Allah, sejumlah rahasia tertentu akan disingkap baginya. Barangsiapa yang tengah sendiri setelah menahan nafsu atau memperbanyak ibadah kemudian mengucapkan Yaa Ahad seribu kali, Insya Allah, ia akan menyaksikan malaikat di sekitarnya. Wallaahu’alam.

68. ASH SHAMAD = MAHA DIBUTUHKAN
Barangsiapa rajin membaca Yaa Shomad berulang-ulang, Insya allah, Allah akan memenuhi kebutuhannya. Wallaahu‘alam.

69. AL QOODIR = MAHA MAMPU
Barangsiapa sering mengamalkan Yaa Qoodir, dengan seizin Allah, semua hasrat dan keinginannya akan terkabul. Wallaahu’alam.

70. AL MUQTADIR = MAHA BERKUASA
Orang yang membaca Yaa Muqtadir terus menerus, dengan seizin Allah, ia akan memiliki pengetahuan tentang kebenaran. Wallaahu’alam.

71. AL MUQADDIM = MAHA MEMPERCEPAT
Seseorang yang membaca Yaa Muqoddim berkali-kali di medan peperangan atau di suatu tempat yang menakutkan, Insya Allah, ia tidak akan terkena gangguan. Wallaahu’alam.

72. AL MUAKHKHIR = MAHA MENUNDA
Barangsiapa membaca Yaa Muakhkhir di dalam hati sebanyak seratus kali setiap hari, Insya Allah, relung hatinya akan dipenuhi dengan kecintaan kepada Allah. Tidak ada kecintaan kepada selain-Nya. Wallaahu’alam.

73. AL AWWAL = MAHA AWAL
Barangsiapa ingin dikaruniaiseorang anak, atau ingin bertemu dengan seseorang yang sedang berpergian jauh maka bacalah Yaa Awwal sebanyak seribu kali selama empat puluh jum’at.

74. AL AAKHIR = MAHA AKHIR
Seseorang yang sering membaca Yaa Aakhir akan menjalani hidup dengan baik. Dan di akhir hayatnya, Insya Allah, ia akan menutup usianya dengan baik. Wallaahu’alam.

75. AZH ZHAAHIR = MAHA NYATA
Barangsiapa membaca Yaa Zhaahir sebanyak lima belas kali setelah shalat jum’at, dengan seizin Allah, cahaya Ilahi akan masuk ke hatinya. Wallaahu’alam.

76. AL BAATHIN = MAHA TERSEMBUNYI
Barangsiapa ingin melihat kebenaran dalam berbagai hal, bacalah Yaa Baathin tiga kali setiap hari. Wallaahu’alam.

77. AL WAALII = MAHA MEMERINTAH
Bila seseorang membaca Yaa Waalii berulang-ulang lalu meniupkannya ke dalam rumahnya, maka dengan seizin Allah, Allah akan melindungi rumah tersebut dari bahaya. Wallaahu’alam.

78. AL MUTA’AALII = MAHA TINGGI
Bila seseorang rajin membaca Yaa Muta’aalii berulang-ulang, dengan seizin Allah, Allah akan memberinya banyak kebaikan. Wallaahu’alam.

79. AL BARR = SUMBER SEGALA KEBAIKAN
Bila seseorang rajin membaca Yaa Barr untuk anaknya, dengan seizin Allah, anaknya akan terlepas dari berbagai kemalangan. Wallaahu’alam.

80. AT TAWWAAB = MAHA PENERIMA TOBAT
Bila seseoarang rajin membaca Yaa Tawwaab berulang-ulang, dengan seizin Allah, Allah akan menerima tobatnya. Wallaahu’alam.

81. AL MUNTAQIM = MAHA PENUNTUT BALAS
Bila seseorang rajin membaca Yaa Muntaqim berulang-ulang, dengan seizin Allah, Allah akan memberinya kemenangan bila ia berhadapan dengan musuh.

82. AL ‘AFUWW = MAHA PEMAAF
Bila seseorang rajin membaca Yaa ‘Afuww berulang-ulang, dengan seizin Allah, Allah akan mengampuni dosa-dosanya. Wallaahu’alam.

83. AR RA’UUF = MAHA BELAS KASIH
Bila Seseorang rajin membaca Yaa Roo’uuf berulang-ulang, dengan seizin Allah, ia akan mendapatkan keberkahan dari Allah. Wallaahu’alam.

84. MAALIKUL-MULK = MAHA MEMILIKI KERAJAAN ABADI
Bila seseorang rajin membaca Yaa Maalikul-Mulk berulang-ulang, dengan seizin Allah, Allah akan memberi martabat dan harga diri kepadanya di mata manusia. Wallaahu’alam.

85. DZUUL-JALAALI-WAL-IKROOM = MAHA MEMILIKI KEBESARAN DAN KEMULIAAN
Bila seseorang rajin membaca Yaa Dzul-Jalaali-Wal-Ikroom, dengan seizin Allah, Allah akan memberinya kekayaan. Wallaahu’alam.

86. AL MUQSITH = MAHA ADIL
Bila seseorang rajin membaca Yaa Muqsith berulang-ulang, dengan seizin Allah, Allah akan melindunginya dari gangguan setan. Wallaahu’alam.

87. AL JAAMI’ = MAHA MENGHIMPUN
Bila seseorang kehilangan sesuatu, ia bisa membaca Yaa jaami’ berulang-ulang. Allah akan membantu mempermudah pencarian barangnya yang hilang itu. Wallaahu’alam.

88. AL GHANIYY = MAHA KAYA
Bila seseorang rajin membaca Yaa Ghaniyy, dengan seizin Allah, Allah akan memberinya perasaan cukup dengan apa yang dimiliki dan tidak akan dijangkiti sifat serakah. Wallaahu’alam.

89. AL MUGHNII = MAHA PEMBERI KEKAYAAN
Bila seseorang rajin membaca Yaa Mughnii sebanyak sepuluh kali selama sepuluh jumat, dengan seizin Allah, Allah akan mencukupi kebutuhannya. Wallaahu’alam.

90. AL MAANI’ = MAHA PENCEGAH
Bagi orang yang sudah berumah tangga, bila rajin membaca Yaa Maani’, dengan seizin Allah, Allah akan memberi ketenteraman hidup dalam rumah tangganya. Wallaahu’alam.

91. ADH DHAAR = MAHA PEMBERI KESUKARAN
Bila seseorang rajin membaca Yaa Dhaar pada malam jumat, dengan seizin Allah, Allah akan mengangkat derajat dan kedudukannya ke tempat yang lebih tinggi. Wallaahu’alam.

92. AN NAAFI’ = MAHA PEMBERI MANFAAT
Bila seseorang membaca Yaa Naafi’ empat hari berturut-turut, maka dengan seizin Allah, ia bakal terhindar dari banyak gangguan. Wallaahu’alam.

93. AN NUUR = MAHA PEMBERI CAHAYA
Bila Seseorang rajin membaca Yaa Nuur, maka dengan seizin Allah, Allah akan memberinya karunia cahaya batiniah. Dan Allah juga akan memberinya pengetahuan untuk mengetahui hal-hal yang tersembunyi. Wallaahu’alam.

94. AL HAADII = MAHA PEMBERI PETUNJUK
Bila seseorang ingin memiliki pengetahuan spiritual dan makrifat atau ilmu mengenai Allah SWT. Maka perbanyaklah membaca Yaa Haadii. Wallaahu’alam.

95. AL BADII’ = MAHA PENCIPTA HAL BARU
Bila seseorang membaca Yaa Badii’assamaawaati wal ardh (wahai Sang Pencipta segala sesuatu yang tiada banding di muka bumi dan jagat alam semesta) sebanyak tujuh puluh kali maka dengan seizin Allah, segala kesulitan yang menimpanya akan berakhir. Wallaahu’alam.

96. AL BAAQII = MAHA KEKAL
Bila seseorang membaca Yaa Baaqii seratus kali sebelum matahari terbit maka, dengan seizin Allah, ia akan terbebas dari seluruh bencana di sepanjang hidupnya. Dan di akhirat kelak, ia akan dikasihi oleh Allah SWT. Wallaahu’alam.

97. AL WAARITSU = MAHA MEWARISI
Bila seseorang sering membaca Yaa Waarits maka Allah akan memperpanjang usianya. Wallaahu’alam.

98. AR ROSYIID = MAHA PEMBERI PETUNJUK KE JALAN YANG BENAR
Bila seseorang membaca Yaa Rosyiid sebanyak seribu kali, yaitu diantara waktu shalat Maghrib dan shalat Isya, dengan seizin Allah, berbagai persoalannya akan terselesaikan. Wallaahu’alam.

99. YAA SHABUUR = MAHA SABAR
Ketika seseorang dalam kesulitan atau berduka, bacalah Yaa Shobuur sebanyak tiga ribu kali, dengan izin Allah, Allah akan memberinya jalan keluar. Jika Yaa Shobuur dibaca sebanyak seribu kali, Allah akan memberinya ilham berupa kesabaran atas segala kesusahan dan bala bencana yang menimpanya. Wallaahu’alam. 

·        Sifat wajib, mustahil dan jaiz bagi Allah Swt.
Sifat adalah suatu keadaan yang melekat pada sesuatu.  Allah swt adalah Tuhan Yang Maha mendengar , maka yang maha mendengar melekat pada diri-Nya atau menyifati-Nya. Begitulah kira-kira logika yang sederhana. Sifat-sifat yang dimiliki oleh allah swt. Sangat sempurna dan tidak ada cela kekurangan sedikit pun. Allah adalah tuhan yang tidak terbatas. Dia pasti sempurna dan tidak terbatas. Sifat-sifat yang di miliki oleh Allah swt , pasti tidak sama dengan sifat-sifat yang di miliki makhluk-Nya.Allah swt mempunyai sifat-sifat yang di miliki-Nya , sifat –sifat yang mustahil, dan sifat yang jaiz. Sifat –sifat wajib bagi Allah adalah semua yang sifat yang pasti ada dan di miliki oleh-Nya. Sedangkan sifat-sifat mustahil adalah sifat-sifat yang wajib tidak dimiliki Allah.
Berikut ini adalah penjelasan tentang sifat-sifat wajib bagi Allah swt.
1.      Wujud  ( ﻮﺨﻮﺩ )    
Wujud artinya ada, Allah swt wajib memiliki sifat wujud. Adanya Allah tentu tidak sama dengan hasil ciptaan-Nya. Adanya Allah tidak membutuhkan kepada sesuatu yang menciptakan-Nya. Keberadaannya tidak membutuhkan sebab, allah tidak membutuhkan yang mengadakan-Nya.
Firman Allah swt     
·         ¨bÎ) #x»yd uqßgs9 ßÈ|Ás)ø9$# ,ysø9$# 4 $tBur ô`ÏB >s9Î) žwÎ) ª!$# 4 žcÎ)ur ©!$# uqßgs9 âƒÍyèø9$#      ÞÅ3ysø9$#
·          
Artinya:
“sesungguhnya, ini adalah kisah yang benar . tidak ada tuhan selain Allah dan  sesungguhnya, Allah mahaperkasa. Mahabijaksana.” ( Q.S. Ali Imran.3:62)
Dari ayat di atas  secara tegas menjelaskan keberadaan-Nya sebagai tuhan yang telah menciptakan segala sesuatu di alam ini. Oleh karena itu sembahlah Dia. Secara sederhana dapat di buktikan bahwa adanya alam raya beserta isinya semata-mata karena adanya yang menciptakan, Dia-lah Allah swt. Tuhan Yang Maha Esa, pengertian wujud menurut  Asy’ari adalah maujud itu sendiri , maka berdasarkan pendapat ini wujud Allah adalah dzatNya sendiri, tidak lebih atasnya di luar dan wujud yang baru itu adalah dzatnya sendiri. 
2.  Qidam ( ﻗﺪﺍﻢ )
Allah swt, wajib bersifat Qidam, artinya terdahulu. Maksudnya keberadaan-Nya tidak di dahului oleh ketiadaan. Sebagai orang yang beriman kepada-Nya. Kita wajib meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah swt pasti bersifat Qadim.
Firman Allah :
·                     uqèd ãA¨rF{$# ãÅzFy$#ur ãÎ©à9$#ur ß`ÏÛ$t7ø9$#ur ( uqèdur Èe@ä3Î/ >äóÓx« îÎ=tæ ÇÌÈ
Artinya :
”Dialah Yang Awal , Yang Akhir...” ( Q.S.Al-Hadid : 3 )
Makna keadaan Allah qodim itu adalah tidak ada permulaan bagi terwujud-Nya. Lain halnya dengan si Zaed umpamanya, maka wujudnya itu memiliki permulaan yaitu penciptaan nutfah (setetes air) yang dia di ciptakannya darinya.

3.      Baqa’ ( ﺒﻘﺎﺀ )   
Baqa’ artinya kekal, keberadaan Allah swt. Bersifat kekal dan tidak akan mengalami kebinasaan tidak akhir bagi wujudnya. Keberadaan Allah swt tidak terikat oleh ruang dan waktu. Karena ke abadian yang hakiki hanyalah milik-Nya, dia selalu ada dan tidak akan pernah binasa.
Firman Allah swt :
·         4             @ä. >äóÓx« î7Ï9$yd žwÎ) ¼çmygô_ur                                                                                 
Artinya:
”..Segala  sesuatu pasti binasa, kecuali Allah...” ( Q.S. Al Qasas : 88 )
4.      Mukhalafatu Lilhawadisi  ( ﻠﻓﺔﻠﻠﺤﻮﺍﺪﺚ ﻤﺨﺎ  )
Maha suci allah yang memiliki sifat mukhalafatu lilhawadisi (berbeda dengan semua mahluk. Allah swt,berbeda dengan semua mahluk ciptaan-nya
Mukhalafatu lilhawadisi bagi allah swt.merupakan suatu keharusan yang wajib.sebab dia adalah yang menciptakan mahluknya,pasti tidak akan sama antara pencipta dan yang diciptakan.
Firman allah swt.
·         ª!$# Iw ts9Î) žwÎ) uqèd ÓyÕø9$# ãPqs)ø9$# 4 Ÿw ¼çnäè{ù's? ×puZÅ Ÿwur ×PöqtR 4 …..
Artinya:
 ”allah,tidak ada tuhan selain dia.yang maha hidup.yang terus-menerus mengurus (mahluknya)tidak mengantuk dan tidak tidur.( Q.S.Al Baqara. :255)
5.      Qiyamuhu Binafsihi ( ﻗﻴﺎﻤﻪﺑﻨﻓﺴﻪ )
Allah swt wajib memiliki sifat qiyamuhu binafsihi yang artinya berdiri sendiri tanpa bantuan yang lain.allah swt tidak membutuhkan siapapun dan apapun dalam keberadaannya,perbuatannya,dan dalam segala sesuatu yang di kehendaki-Nya
firman allah swt:
·         ª!$# Iw ts9Î) žwÎ) uqèd ÓyÕø9$# ãPqs)ø9$# 4 Ÿw ¼çnäè{ù's? ×puZÅ Ÿwur ×PöqtR 4 ¼çm©9 $tB Îû ÏNºuyJ¡¡9$# $tBur Îû         ÇÚöF{$# 3 `tB #sŒ Ï%©!$# ßìxÿô±o ÿ¼çnyYÏã žwÎ) ¾ÏmÏRøŒÎ*Î/ 4 ãNn=÷ètƒ $tB šú÷üt/ óOÎÏ÷ƒr& $tBur öNßgxÿù=yz ( Ÿwur    tbqäÜŠÅsム&äóÓy´Î/ ô`ÏiB ÿ¾ÏmÏJù=Ïã žwÎ) $yJÎ/ uä!$x© 4 yìÅur çmÅöä. ÏNºuyJ¡¡9$# uÚöF{$#ur ( Ÿwur ¼çnߊqä«tƒ $uKßgÝàøÿÏm 4 uqèdur Í?yèø9$# ÞÏàyèø9$# ÇËÎÎÈ
Artinya:
”Allah,tidak ada tuhan selain dia yang maha hidup,yang terus-menerus mengurus mahluk-Nya.tidak mengantuk dan tidak tidur.milik-Nya apa yang ada di langit dan di bumi.tidak ada yang memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya.dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka,dan mereka tidak mengetahui sesuatu apapun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang dia kehendaki.kursi-Nya meliputi langit dan bumi.dan dia tidak merasa berat memelihara keduanya,dan dia maha tinggi dan maha besar.”(Q.S.al baqara.2:255)
6. Wahdaniyah  (  ﻮﺤﺩﺍﻨﻴﺔ  )
Allah bersifat esa. Alam semesta dan segala isinya berjalan begitu teratur. Peredaran bumi , bulan,dan matahari serta planet-planet lainnya berlangsung sesuai dengan ketentuan yang telah di tetapkan.  Semua terjadi semata-mata hanya karena kehendak Allah swt. Andaikan ada tuhan-tuhan lain selain Allah swt, tentulah semesta raya ini telah rusak.   
Firman Allah swt :
·                     öqs9 tb%x. !$yJÍÏù îpolÎ;#uä žwÎ) ª!$# $s?y|¡xÿs9 4 zysö6Ý¡sù «!$# Éb>u ĸöyèø9$# $£Jtã tbqàÿÅÁtƒ ÇËËÈ
Artinya :
” seandainya pada keduanya (di langit dan di bumi ) ada tuhan-tuhan selain Allah, tentu keduanya telah binasa. Mahasuci Allah yang memiliki ’Arsy dari apa yang mereka sifatkan .” ( Q.S  Al Anbiya : 22) 
7. Qudrat (  قدرة   )
Allah swt. Wajib bersifat Qudrat ( kuasa). Kekuasaan Allah meliputi seluruh alam  raya beserta isinya. Di ciptakannya khalifah di muka bumi sebagai salah satu bukti kekuasaa-Nya.
Firman Allah swt :
·         È@è% ¢Oßg¯=9$# y7ÎtB Å7ù=ßJø9$# ÎA÷sè? šù=ßJø9$# `tB âä!$t±n@ äíÍ\s?ur šù=ßJø9$# `£JÏB âä!$t±n@ Ïèè?ur `tB âä!$t±n@   AÉè?ur `tB âä!$t±n@ ( x8ÏuŠÎ/ çŽöyø9$# ( y7¨RÎ) 4n?tã Èe@ä. &äóÓx« ֍ƒÏs% ÇËÏÈ
Artinya:
Katakanlah: "Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu”. ( Q.S. Ali imran : 26 )
8. Iradat ( اردة )
Iradat artinya berkehendak, kekuasa-Nya tidak terbatas . segala sesuatu yang di kehendaki-Nya akan terjadi begitu tanpa membutuhkan bantuan orang lain. Sesungguhnya kehendak dan kekuasaan-Nya bersifat mutlak.
Firman Allah swt :
·         !$yJ¯RÎ) ÿ¼çnãøBr& !#sŒÎ) yŠ#ur& $º«øx© br& tAqà)tƒ ¼çms9 `ä. ãbqä3uŠsù ÇÑËÈ  
Artinya :
” sesungguhnya urusan-Nya apabila Dia mengkehendaki sesuatu Dia hanya berkata kepadanya, ”jadilah” maka jadilahj sesuatu itu ” ( Q.S Yasin : 82 )
9. Ilmu (علم)
Allah swt. Wajib memiliki sifat Ilmu (mengetahui). Sebagai Khalik sudah pasti Dia mengetahui semua ciptaan-Nya. Allah adalah sumber ilmu pengetahuan, semua ilmu yang ada di alam raya ini bersal dari-Nya. Ilmu yang dimiliki manusia hanya sedikit bahkan sangat sedikit. Semakin dalam manusia menggali ilmu Allah, sedalam itu pula keterbatasan yang dimilikinya. Firman Allah swt.:
·         öNx.ur $uZõ3n=÷dr& šÆÏB Èbrãà)ø9$# .`ÏB Ï÷èt/ 8yqçR 3 4s"x.ur y7În/tÎ/ É>qçRäÎ/ ¾ÍnÏŠ$t6Ïã #MŽÎ7yz #ZŽÅÁt/ ÇÊÐÈ
Artinya:
“… Sedangkan kamu diberi pengetahuan yang hanya sedikit.”
(Qs. Al Isra:17)
Sifat Allah Hayat atau Hidup. Namun hidupnya Allah tidak seperti manusia, karena Allah yang menghidupkan manusia. Manusia bisa mati, Allah tidak mati, Ia akan hidup terus selama-lamanya.
Artinya:
Allah tidak ada Ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur.” (QS. Al-Baqarah: 255)
10.Hayat( حياة  )
Sebagaimana disebutkandi awal,bahwa Allah swt. Pasti bersifat wujud,qidam,baqa’,dan qiyamuhu binafsihi. Oleh karena itu Allah memiliki sifat hayat . Hidup yang tidak berakhir dengan kematian atau diselingi debgan sakit karena kematian hanya makhluk ciptaan-Nya.
Firman Allah swt :
·         ö@ž2uqs?ur n?tã ÇcyÛø9$# Ï%©!$# Ÿw ßNqßJtƒ ôxÎm7yur ¾ÍnÏôJpt¿2 4 4xÿŸ2ur ¾ÏmÎ/ É>qçRäÎ/ ¾ÍnÏŠ$t6Ïã #·ŽÎ7yz ÇÎÑÈ
Artinya:
”Dan bertawakalah kepada Allah yang hidup,yang tidak mati,dan bertasbilah dengan memuji –Nya .Dan cukuplah  dia maha mengetahui dosa hamba-hamba-Nya.
(Q.S.Al furqon:58)
11.Sama’( سمع  )
Sama’ artinya mendengar . Karena Allah swt memiliki segala bentuk suara,getaran ,bahkan harapan didalam hati sekalipun tidak akan pernah luput dari-Nya.Oleh karena itu ketika kita berdo’a baik dengan suara keras maupun lembut Allah telah mendengar suara kita.
Firman Allah swt :
·         šÏ9$uZèd $tãyŠ $­ƒÌŸ2y ¼çm­/u ( tA$s% Éb>u ó=yd Í< `ÏB šRà$©! Zp­ƒÍhèŒ ºpt7ÍhsÛ ( š¨RÎ) ßìÏÿxœ Ïä!$tã$!$# ÇÌÑÈ
Artinya:
”Disanalah zakaria berdo’a kepada tuhan-Nya .dia berkata ,”Ya Tuhanku,berilah aku keturuna yang baik dari sisi-Mu, sesungguhnya engkau maha mendengar do’a”(Q.S.Ali Imran:38).
12.Basar( بصر )
      Basar artinya maha melihat maksudnya yaitu Allah mengetahui semua perbuatan manusia yang berada di bumi.
Firman Allah swt:
·         šÏsŒ  cr'Î/ ©!$# ßkÏ9qムŸ@ø©9$# Îû Í‘$yg¨Y9$# ßkÏ9qãƒur u‘$yg¨Y9$# Îû È@øŠ©9$# ¨br&ur ©!$# 7ìÏJy ׎ÅÁt/ ÇÏÊÈ
Artinya:
Yang demikian itu, adalah Karena Sesungguhnya Allah (kuasa) memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan bahwasanya Allah Maha mendengar lagi Maha Melihat. (Q.S Al hajj : 61)
13. Kalam ( كلام )
Kalam artinya berbicara, sedangkan mutakkalim yang berbicara. Allah Swt yang memiliki sifat kalam menunjukan bahwa dia maha berfirman. Firma-Nya merupakan petumjuk, parintah, larangan dan janji serta ancaman bagi mahluknya.
Firman Allah Swt :
·         Wxßâur ôs% öNßoYóÁ|Ás% šøn=tã `ÏB ã@ö6s% Wxßâur öN©9 öNßgóÁÝÁø)tR šøn=tã 4 zN¯=x.ur ª!$# 4ÓyqãB $VÎ=ò6s? ÇÊÏÍÈ
·          
Artinya:
Dan (Kami Telah mengutus) rasul-rasul yang sungguh Telah kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak kami kisahkan tentang mereka kepadamu. dan Allah Telah berbicara kepada Musa dengan langsung.” ( Q.S An nisa: 164).
14.  Qadiran (قادرا)
Sifat Allah ini berarti Allah adalah Dzat yang Maha Berkuasa. Allah tidak lemah, Ia berkuasa penuh atas seluruh makhluk dan ciptaanNya.
·         ߊ%s3tƒ ä-÷Žy9ø9$# ß#sÜøƒs öNèdt»|Áö/r& ( !$yJ¯=ä. uä!$|Êr& Nßgs9 (#öqt±¨B ÏÏù !#sŒÎ)ur zNn=øßr& öNÍköŽn=tæ (#qãB$s% 4 öqs9ur uä!$x© ª!$# |=yds%s! öNÎgÏèôJ|¡Î/ öNÏd̍»|Áö/r&ur 4 žcÎ) ©!$# 4n?tã Èe@ä. &äóÓx« ֍ƒÏs% ÇËÉÈ
Artinya:
“Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah menghendaki, niscaya dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.”
15.  Muridan (مريدا)
Allah memiliki sifat Muridun, yaitu sebagai Dzat Yang Maha Berkehendak. Ia berkehendak atas nasib dan takdir manusia.
·         šúïÏ$Î#»yz $pÏù $tB ÏMtB#yŠ ÝVºuuK¡¡9$# ÞÚöF{$#ur žwÎ) $tB uä!$x© y7/u 4 ¨bÎ) y7­/u ×A$¨èsù $yJÏj9 ߃̍ムÇÊÉÐÈ

Artinya:
“Mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang dia kehendaki. (QS.Hud: 107).
16.  ‘Alimun  (عالما)
Sifat Allah ‘Alimun, yaitu Dzat Yang Maha Mengetahui. Allah mengetahui segala hal yang telah terjadi maupun yang belum terjadi. Allah pun dapat mengetahui isi hati dan pikiran manusia.
·         ª!$#ur....................  Èe@ä3Î/ >äóÓx« 7Î=tæ ÇÊÐÏÈ
Artinya:
Dan Alllah Maha Mengetahui segala  sesuatu. “ (QS. An Nisa’: 176).
17.  Hayyan (حيا)
Allah adalah Dzat Yang Hidup. Allah tidak akan pernah mati, tidak akan pernah tidur ataupun lengah.
·         ö@ž2uqs?ur n?tã ÇcyÛø9$# Ï%©!$# Ÿw ßNqßJtƒ ôxÎm7yur ¾ÍnÏôJpt¿2 4 4xÿŸ2ur ¾ÏmÎ/ É>qçRäÎ/ ¾ÍnÏŠ$t6Ïã #·ŽÎ7yz ÇÎÑÈ
Artinya:
Dan bertawakkallah kepada Allah yang hidup (kekal) yang tidak mati, (QS. Al Furqon: 58).
18.  Sami’an (سميعا)
Allah adalah Dzat Yang Maha Mendengar. Allah selalu mendengar pembicaraan manusia, permintaan atau doa hambaNya.
·         Iw on#tø.Î) Îû ÈûïÏe$!$# ( s% tû¨üt6¨? ßô©9$# z`ÏB ÄcÓxöø9$# 4 `yJsù öàÿõ3tƒ ÏNqäó»©Ü9$$Î/ -ÆÏB÷sãƒur «!$$Î/ Ïs)sù y7|¡ôJtGó$# Íouróãèø9$$Î/ 4s+øOâqø9$# Ÿw tP$|ÁÏÿR$# $olm; 3 ª!$#ur ììÏÿxœ îÎ=tæ ÇËÎÏÈ
Artinya:
Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui. “ (QS. Al Baqoroh: 256).

19.  Basiran (ﺑﺼﻴﺭا)
Allah adalah Dzat Yang Maha Melihat. Sifat Allah ini tidak terbatas seperti halnya penglihatan manusia. Allah selalu melihat gerak-gerik kita. Oleh karena itu, hendaknya kita selalu berbuat baik.
·         4 ª!$#ur 7ŽÅÁt/ $yJÎ/ tbqè=yJ÷ès? ÇÊÑÈ
Artinya:
Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. “ (QS. Al Hujurat: 18).

20.    Mutakalliman (ﻛﻮﻧﻪ ﻣﺘﻜﻠﻤﺎ)
Sifat Allah ini berarti Yang Berbicara. Allah tidak bisu, Ia berbicara atau berfirman melalui ayat-ayat Al Quran. Bila Al Quran menjadi pedoman hidup kita, maka kita telah patuh dan tunduk terhadap Allah swt.

SIFAT MUSTAHIL BAGI ALLAH S.W.T
Wajib atas tiap-tiap mukallaf mengetahui sifat-sifat yang mustahil bagi Allah yang menjadi lawan daripada dua puluh sifat yang wajib baginya. Sifat mustahil bagi Allah swt. adalah sifat yang tidak layak dan tidak mungkin ada pada Allah swt. Sifat-sifat mustahil ini merupakan kebalikan dari sifat wajib bagi Allah sehingga jumlahnya sama. Sifat-sifat mustahil bagi Allah adalah sebagai berikut.
1) ‘Adam  (ﻋﺪﻡ) artinya tidak ada
2) Huduts (
ﺣﺪﻭﺙ) artinya baru atau permulaan
3) Fana (
ﻓﻨﺎﺀ ) artinya binasa atau rusak
4) Mumatsalatu lil Haaditsi (
ﻣﻤﺎﺛﻠﺘﻪ ﻟﻠﺤﻮﺍﺩﺙ) artinya menyerupai yang baru
5) Ihtiyaju li ghairihi (
ﻗﻴﺎﻣﻪ ﺑﻐﻴﺮه)  artinya membutuhkan sesuatu selain dirinya
6) Ta’adud (
ﺗﻌﺪﺩ) artinya berbilang lebih dari satu
7) ‘Ajzun (
ﻋﺟﺰ) artinya lemah
8) Karahah (
ﻛﺮﺍﻫﻪ) artinya terpaksa
9) Jahlun (
ﺟﻬﻞ) artinya bodoh
10) Mautun (
ﻤﻮﺕ) artinya mati
11) Summun (ﺻﻢ) artinya tuli
12) ‘Umyun (
معي) artinya buta
13) Bukmun(
بكم)  artinya bisu
14) ‘Ajizan (
عاجزا) artinya Mahalemah
15) Krahan (
كارها) artinya Maha terpaksa
16) Jahilan (
جاهلا) artinya Mahabodoh
17) Mayyitan (
ميتا) artinya Mahamati
18) Ashamma (
أصم) artinya Mahatuli
19) A’ma(
أعمى)  artinya Mahabuta
20) Abkama (
أبكم) artinya Mahabisu
Sifat Jaiz Bagi Allah swt.
Allah swt selain memiliki sifat wajib dan mustahil juga memiliki sifat jaiz. Menurut arti bahasa jaiz artinya boleh. Yang dimaksud dengan sifat jaiz bagi Allah swt. yaitu sifat yang boleh ada dan boleh tidak ada pada Allah. Sifat jaiz ini tidak menuntut pasti ada atau pasti tidak ada. Sifat Jaiz Allah hanya ada satu yaitu Fi’lu kulli mumkinin au tarkuhu, artinya memperbuat sesuatu yang mungkin terjadi atau tidak memperbuatnya. Maksudnya Allah itu berwenang untuk menciptakan dan berbuat sesuatu atau tidak sesuai dengan kehendak-Nya.
Sifat ma'ani yaitu sifat yang ada pada dzat Allah yang sesuai dengan kesem-purnaan Allah. Sedang sifat ma'nawiyah adalah sifat yang selalu tetap ada pada dzat Allah dan tidak mungkin pada suatu ketika Allah tidak bersifat demikian. Sebagai contoh: Kalau dinyatakan bahwa Allah itu bersifat "qudrah” yang berarti "maha kuasa”, maka sifat ini disebut sifat "ma'ani”, artinya mungkin pada suatu ketika Allah itu tidak lagi Maha Kuasa. Tetapi setelah dinyatakan "kaunuhu Qadiran”, dan sifat ini adalah sifat "ma'nawiyah”, maka artinya adalah: Keadaan Allah itu selalu Maha Kuasa, sehingga tidak mungkin pada suatu ketika tidak Maha Kuasa.

·         Ahlak yang baik dan yang buruk
Dalam ilmu akhlak kita berjumpa dengan istilah baik buruk, benar salah, apakah kita pakai itu benar atau salah dan apakah kebiasaan-kebiasaan yang kita perbuat untuk baik apa buruk.
A. Pengertian
1. Baik dan Buruk
Dari segi bahasa baik adalah terjemahan dari kata khayr (dalam bahasa Arab) yang artinya “ yang baik”, good; best (dalam bahasa Inggris) good = that which is morally right or acceptable sedangkan kebalikan Kata baik adalah buruk, kata buruk sepadan dengan kata syarra, kobikh dalam bahasa Arab dan evil ;bad dalam bahasa Inggris . Dikatakan bahwa yang disebut baik adalah sesuatu yang menimbulkan rasa keharuan dan kepuasan, kesenangan, persesuaian, dan seterusnya1.Bila dihubungkan dengan akhlak, yang dimaksud dengan baik (sebut: akhlaq yang baik) menurut Burhanudin Salam adalah adanya keselarasan antara prilaku manusia dan alam manusia tersebut . Sementara itu, Ahmad Amin menyatakan bahwa perilaku manusia dianggap baik atau buruk bergantung pada tujuan yang dicanangkan oleh pelaku.
Kedua pengertian tersebut tampaknya lebih baik disatukan menjadi satu definisi, sebab definisi pertama lebih memperhatikan akibat dari perilaku yang dihasilkan, sementara definisi kedua lebih menitik beratkan pada tujuan terwujudnya perilaku. Dengan hanya mempertimbangkan tujuan pelaku, seseorang akan cenderung berani melakukan tindakan yang tidak selaras dengan alam dengan dalih bertujuan baik, juga adanya kesulitan mengukur kebenaran tujuan pelaku. Berdasarkan pertimbangan tersebut, barangkali dapat dirumuskan bahwa perilaku yang baik adalah prilaku yang memiliki tujuan baik dan selaras dengan alam manusia.
B. Ukuran Baik dan Buruk
Ukuran baik dan buruk yang dikenal dalam ilmu akhlak antara lain :
1. Nurani
Jiwa manusia memiliki kekuatan yang mampu membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Kekuatan tersebut dapat mendorongnya berbuat baik dan mencegahnya berbuat buruk. Jiwanya akan merasa bahagia jika telah berbuat baik dan merasa tersiksa jika telah berbuat buruk. Kekuatan ini disebut nurani. Masing – masing individu memiliki kekuatan yang berbeda satu sama lain. Perbedaan kekuatan ini dapat menyebabkan perbedaan persepsi tentang sesuatu yang dianggap baik dan yang dianggap buruk.
2. Rasio
Rasio merupakan anugerah Tuhan yang diberikan kepada manusia, yang membedakannya dengan makhluk lain. Dengan rasio yang dimiliki, manusia dapat menimbang mana perkara yang baik dan yang buruk. Dengan akalnya manusia dapat menilai bahwa perbuatan yang berakibat baik layak disebut baik dan dilestarikan, dan begitu sebaliknya. Penilaian rasio manusia akan terus berkembang dan mengalami perubahan sesuai dengan pengalaman – pengalaman yang mereka miliki.
3. Adat
Adat istiadat yang berlaku dalam kelompok ataupun masyarakat tertentu menjadi salah satu ukuran baik dan buruk anggotanya dalam berperilaku. Melakukan sesuatu yang tidak menjadi kebiasaan masyarakat sekitarnya ataupun kelompoknya akan menjadi problem dalam berinteraksi. Masing – masing kelompok atau masyarakat tertentu memiliki batasan – batasan tersendiri tentang hal – hal yang harus diikuti dan yang harus dihindari. Sesuatu yang dianggap baik oleh masyarakat satu belum tentu demikian menurut masyarakat yang lain. Mereka akan mendidik dan mengajarkan anak-anak mereka untuk melakukan kebiasaan–kebiasaan yang mereka anggap baik dan melarang melakukan sesuatu yang tidak menjadi kebiasaan mereka.
4. Pandangan Individu
Kelompok atau masyarakat tertentu memiliki anggota kelompok atau masyarakat yang secara individual memiliki pandangan atau pemikiran yang berbeda dengan kebanyakan orang di kelompoknya. Masing–masing individu memiliki kemerdekaan untuk memiliki pandangan dan pemikiran tersendiri meski harus berbeda dengan kelompok atau masyarakatnya. Masing–masing individu memiliki hak untuk menentukan mana yang dianggapnya baik untuk dilakukan dan mana yang dianggapnya buruk. Tidak mustahil apa yang semula dianggap buruk oleh masyarakat, akhirnya dianggap baik, karena terdapat seseorang yang berhasil meyakinkan kelompoknya bahwa apa yang dianggapnya buruk adalah baik.
5. Norma Agama
Seluruh agama di dunia ini mengajarkan kebaikan. Ukuran baik dan buruk menurut norma agama lebih bersifat tetap, bila dibandingkan dengan ukuran baik dan buruk dimata nurani, rasio, adat istiadat, dan pandangan individu. Keempat ukuran tersebut bersifat relatif dan dapat berubah sesuai dengan ruang dan waktu. Ukuran baik dan buruk yang berlandaskan norma agama kebenarannya lebih dapat dipercaya dan dapat dipertanggungjawabkan, karena norma agama merupakan ajaran Tuhan Yang Maha Suci. Disamping itu, ajaran Tuhan lebih bersifat universal, lebih terhindar dari subyektifitas individu maupun kelompok.
C. Aliran – aliran tentang Baik dan Buruk
Membicarakan baik dan buruk pada perbuatan manusia maka penentuan dan karakternya baik dan buruk perbuatan manusia dapat diukur melalui fitrah manusia.
Menurut Poedja Wijatna berhubungan dengan perkembangan pemikiran manusia dengan pandangan filsafat tentang manusia (Antropologi Metafisika) dan ini tergantung pula dari Metafisika pada umumnya.
Dan dapat disimpulkan bahwa diantara aliran-aliran filsafat yang mempengaruhi dalam penentuan baik dan buruk diantaranya :
1. Aliran Hedoisme
Dalam filsafat Yunani Kuno ditemukan bahwa Hedonisme sudah muncul sekitar 433-355SM oleh Aristippos dari Kyrene, salah seorang murid Socrates. Menurut paham ini banyak yang disebut perbuatan yang baik adalah perbuatan yang banyak mendatangkan kelezatan, kenikmatan, dan kepuasan nafsu biologis. Aliran ini tidak mengatakan bahwa semua perbuatan mengandung kelezatan, melainkan adapula yang mendatangkan kepedihan, dan apabila ia disuruh memilih manakah perbuatan yang harus dilakukan, maka yang dilakukan adalah yang mendatangkan kelezatan. Maka apabila terjadi keraguan dalam memilih sesuatu perbuatannya, harus diperhitungkan banyak sedikitnya kelezatan dan kepedihannya dan sesuatu itu baik apabila diri seseorang yang melakukan perbuatan mengarah kepada tujuan .
Ada golongan dan filsuf yang menyuarakan tentang aliran ini, diantaranya adalah:
a. Epicurus
Adalah seorang pemimpin sekolah filsafat di Athena. Sebagai seorang Aristopus ia memiliki pandangan yang luas tentang baik dan buruk.
Berpendapat bahwa kebahagiaan, kelezatan ialah tujuan manusia, tidak ada kekuatan dalam hidup selain kelezatan dan tidak ada keburukan kecuali penderitaan. Kelezatan akal dan rohani itu lebih penting dari kelezatan badan. Epicurus pun berpendapat bahwa sebaik-baik kelezatan yang dikehendaki ialah kelezatan “ketentraman akal”.
b. Golongan Epicurus
Berpendapat bahwa perbuatan-perbuatan itu tidak diukur dengan kelezatan dan kepedihan yang terbatas waktunya saja, tetapi wajib bagi tiap-tiap manusia melihat ke semua hidupnya.
Epicurus menyebutkan 3 macam kelezatan :
1. Kelezatan yang wajar dan diperlukan contoh makanan, minuman
2. Kelezatan yang wajar tetapi belum diperlukan sekali. Missal kelezatan makan yang enak lebih daripada yang biasa
3. Kelezatan yang tidak wajar dan tidak diperlukan. Missal kemegahan hartabenda.
Aliran hedoisme dibagi 2 :
1. Egositic Hedoisme
Dinyatakan bahwa ukuran kebaikan adalah kelezatan diri pribadi orang yang berbuat. Karena dalam aliran ini mengharuskan kepada pengikutnya agar menyerahkan segala perbuatan untuk menghasilkan kelezatan yang sebesar-besarnya.
2. Universalistic Hedoisme atau Utilitarianisme
Menyatakan bahwa aliran ini mengharuskan agar manusia dalam hidupnya mencari kebahagiaan yang sebesar-besarnya untuk sesame manusia dan bahkan pada sekalian makhluk yang berperasaan.
2. Aliran Adat Istiadat ( Sosialisme )
Menurut aliran ini ditentukan berdasarkan adat istiadat yang berlaku dan dipegang teguh oleh masyarakat. Di dalam masyarakat kita jumpai adat istiadat yang berkenaan dengan cara berpakaian, makan, minum, bercakap-cakap dan sebagainya. Orang yang mengikuti cara-cara yang demikian itulah yang dianggap orang yang baik, dan orang yang menyalahinya adalah orang yang buruk.
Setiap bangsa memiliki adat istiadat tertentu. Apabila seorang dari mereka menyalahi adat istiadat itu, sangat dicela dan dianggap keluar dari golongan bangsanya.
Pada masa sekarang, kita dapat membenarkan adat istiadat semacam itu dan bukan mengingkarinya, dan bila adat istiadat itu banyak salahnya, maka tidak tepat dijadikan ukuran baik dan buruk bagi perbuatan-perbuatan kita. Poedja Wijatna mengatakan bahwa adat istiadat pada hakikatnya produk budaya manusia yang sifatnya nisbi dan relative. Keberadaan paham adat istiadat ini menunjukkan eksistensi dan pesan moral dalam masyarakat. Berpegang adat istiadat itu, meskipun tidak benar ada juga faedahnya, sebab ada juga orang – orang yang tidak mau melanggar adat istiadat yang baik, dan banyak pula orang – orang yang tidak mau mengikutinya adat istiadat dari lingkungannya.
3. Intuition ( Humanisme )
Paham intuition melihat bahwa sesuatu dianggap baik atau buruk bukan karena akibat yang ditimbulkannya, melainkan dari keberadaan sesuatu itu sendiri. Jujur, adil, berani, dianggap baik dan kebalikannya dianggap buruk, bukan karena akibat yang ditimbulkan oleh sesuatu tersebut, melainkan karena memang sifat jujur, adil dan berani itu secara dhatiyyah baik.
Paham ini memiliki pendirian bahwa setiap manusia memiliki kekuatan batin untuk membedakan antara baik dan buruk, misalnya ketika seseorang mendengarkan suara musik, secara otomatis, tanpa berfikir panjang, ia dapat menilai bahwa suara musik tersebut baik atau jelek. Kekuatan tersebut disebut intuisi (laqanat). Oleh karena itu, paham ini disebut intuition (laqanat) perbedaan yang menonjol antara aliran intuition dan hedonisme terletak pada:
a. Sesuatu yang baik akan tetap baik dan tidak mengenal batasan ruang dan waktu. Tidak bergantung pada tujuan yang akan dicapai, juga tidak bergantung pada akibat yang dihasilkan.
b. Sesuatu yang baik itu sesuatu yang pasti tidak membutuhkan alasan mengapa dianggap baik dan mengapa dianggap buruk.
c. Sesuatu yang tidak menerima keraguan, adalah mustahil sesuatu yang berlawanan, baik dan buruk, suatu ketika dianggap baik dan suatu ketika dianggap buruk.
Setiap orang memiliki suara hati yang dapat mengarahkannya untuk berbuat baik dan melaksanakan kewajibannya. Kebaikan dan kewajiban tersebut membuahkan kenikmatan dan kebahagiaan yang dapat mengantarkan manusia pada sesuatu yang disenangi dan terhindar dari penderitaan. Suara hati tidak tunduk karena sesuatu itu menyenangkan atau menyakitkan, tetapi tunduk pada kewajiban. Kewajiban tetap harus dilaksanakan meski menghalang-halangi kesenangan dan menyebabkan sakit. Kebaikan tetap baik meski untuk apakah menghasilkan kenikmatan atau kesusahan adalah cara berfikirnya pedagang. Jika berfikir tentang moralitas, seharusnya lebih dari sekedar menghitung untung rugi.
Kelompok yang masuk dalam aliran intuition ini antara lain, kelompok filosof kuno yang dikenal dengan sebutan kaum Sofis. Mereka adalah pengikut Zeno seorang filosof Yunani 342-270SM. Mereka tidak menjadikan kenikmatan dan kekayaan sebagai keinginan terbesarnya, yang menjadi keinginan terbesarnya adalah hidup sebagai seorang yang bijaksana dalam kondisi apapun, susah maupun senang, fakir maupun kaya.
Dalam perkembangannya, pemikiran aliran intuition ini, di Barat dikembangkan oleh Immanuel Kant, ia merupakan salah seorang pemikir besar filsafat moral dari Jerman, yang hidup di tahun 1724-1804. menurutnya rasio manusia merupakan asas moral. Baik-buruk tidak dapat diukur dengan melihat akibat yang ditimbulkannya (nikmat atau sakit), tetapi aqal secara alamiah dapat menunjukkan baik dan buruk.
Kemudian lebih jauh Immanuel Kant mengembangkan pemikirannya dengan menciptakan sistem moral deontologi. Kant berpendapat bahwa sesuatu yang baik adalah kehendak yang baik. Sesuatu yang baik akan tetap baik, jika digunakan oleh kehendak yang baik. Sesuatu yang baik dapat menjadi buruk karena kehendak yang jahat. Kehendak akan menjadi baik, bila seseorang bertindak karena kewajiban. Jika bertindak karena maksud lain-bukan karena kewajiban-sesuatu tersebut menjadi tidak baik, perbuatan dianggap baik bila hanya dilakukan karena wajib dilakukan. Bertindak sesuai dengan kewajiban tersebut, oleh Kant disebut legalitas.
Selanjutnya, Kant membagi kewajiban menjadi dua, kewajiban yang mengandung imperative, hipotesis dan yang mengandung imperative kategoris. Imperative hipotesis adalah perintah (kewajiban) yang mengikutsertakan syarat, misalnya “Jika ingin lulus dalam ujian, maka harus belajar” imperative kategoris adalah perintah (kewajiban) tanpa mengikutsertakan syarat, misalnya “janji harus ditepati” (sepakat atau tidak dengan norma ini, tetap harus dilakukan dan memang adanya demikian). Berkaitan dengan moral, perilaku manusia hanya dibimbing oleh norma yang mewajibkan begitu saja tanpa syarat, tanpa pertimbangan yang lain.
Pelaksanaan imperative kategoris menuntut adanya otonomi kehendak. Kehendak yang otonom dapat menentukan dirinya sendiri dan tidak membiarkan diri ditentukan oleh faktor dari luar, seperti kecenderungan atau emosi. Yang dimaksud otonomi kehendak oleh Kant adalah: secara umum manusia membuat hukum moral dan kehendak menaklukkan diri kepada hukum tersebut. Manusia yang hidup dengan mengikuti hukum moral, ia akan menyerahkan diri.
4. Vitalisme
Menurut paham ini yang baik ialah yang mencerminkan kekuatan dalam hidup manusia. Paham ini pernah dipraktekkan pada penguasa di zaman feodalisme terhadap kaum yang lemah dan bodoh. Dengan kekuatan dan kekuasaan yang dimiliki ia mengembangkan pola hidup feodalisme, kolonialisme, dictator dan tirani. Perbuatan dan ketetapan yang dikeluarkan menjadi pegangan bagi masyarakat, mengingat orang yang bodoh dan lemah selalu mengharapkan pertolongan dan bantuannya.
Dalam masyarakat yang sudah maju, dimana ilmu pengetahuan dan keterampilan sudah mulai banyak dimiliki oleh masyarakat, paham vitalisme tidak akan mendapat tempat lagi, dan digeser dengan pandangan yang bersifat demokratis.
5. Religiosme
Menurut paham ini dianggap baik adalah perbuatan yang sesuai dengan kehendak Tuhan, sedangkan perbuatan buruk adalah perbuatan yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Dalam paham ini keyakinan feologis, yakni keimanan kepada Tuhan sangat memegang peranan penting, karena tidak mungkin orang mau berbuat sesuai dengan kehendak Tuhan, jika yang bersangkutan tidak beriman kepadanya. Menurut Poedjawijatna aliran ini dianggap paling baik dalam praktek, namun terdapat pula keberatan terhadap aliran ini, yaitu karena ketidakumuman dari ukuran baik dan buruk yang digunakannya.
Diketahui bahwa di dunia ini terdapat bermacam-macam agama, dan masing-masing agama menentukan baik buruk menurut ukurannya masing – masing. Agama Hindu, Budha, Yahudi. Kristen, dan Islam, misalnya masing – masing memiliki pandangan dan tolak ukur tentang baik dan buruk yang satu dan lainnya berbeda-beda.
6. Evolusi (Evolution)
Mengikuti paham ini mengatakan bahwa segala sesuatu yang ada di ala ini mengalami evolusi yaitu berkembang dari apa adanya menuju kepada kesempurnaannya. Paham ini pertama muncul dibawah oleh seorang ahli pengetahuan bernama “LAMARK”. Dia berpendapat bahwa jenis binatang itu berubah satu sama lainnya. Pendapat ini bukan hanya berlaku pada benda-benda yang tampak, seperti binatang, manusia, dan tumbuh-tumbuhan. Tetapi juga berlaku pada benda yang tak dapat dilihat / diraba oleh indra, seperti akhlak dan moral.
Ada 2 faktor pergantian :
1. Lingkungan: mengadakan penyesuaian dirinya menurut keadaan
2. Warisan: bahwa sifat-sifat tetap pada pokok, sesuai dengan pertengahan berpindah pada cabang-cabangnya. Paham ini disebut paham pertumbuhan dan peningkatan ( Evolution ).
Herbert Spencer ( 1820 – 1903 ) salah seorang ahli filsafat Inggris yang berpendapat evolusi ini mengatakan bahwa perbuatan akhlak itu tumbuh secara sederhana, kemudian berangsur-angsur meningkat sedikit demi sedikit berjalan kea rah cita-cita yang dianggap sebagai tujuan. Tampaknya bahwa Spencer menjadikan ukuran perbuatan manusia itu ialah mengubah diri sesuai dengan keadaan yang mengelilinginya.
Dalam sejarah paham evolusi, Darwin (1809–1882) adalah seorang ahli pengetahuan yang paling banyak mengemukakan teorinya. Dia memberikan penjelasan tentang paham ini dalam bukunya The Origin of species. Dikatakan bahwa perkembangan ala mini didasari oleh ketentuan-ketentuan berikut :
1. Ketentuan alam (selection ao nature)
2. Perjuangan hidup (straggle for life)
3. Kekal bagi yang lebih pantas (survival for the fit test)
Yang dimaksud dengan ketentuan alam adalah bahwa alam ini menyaring segala yang maujud (ada). Berdasarkan ciri-ciri hukum alam yang terus berkembang ini dipergunakan untuk menentukan baik dan buruk.
7. Aliran Tradisional
Tiap umat manusia mempunyai adat / tradisi dan peraturan tertentu yang dianggap baik untuk dilaksanakan. Karena itu, kapan dan dimanapun juga, dipengaruhi oleh adat kebiasaan atau tradisi bangsanya, karena lahir dalam lingkungan bangsanya.
Harus diakui, bahwa aliran ini banyak mengandung kebenaran, hanya secara ilmiah kurang memuaskan, karena tidak umum. Dengan demikian, maka terjadilah bermacam-macam perbedaan adat / kebiasaan diantara bangsa-bangsa, tidak itu saja, bahkan perbedaan antar suku. Adapun sumber daripada adat kebiasaan antara lain :
1. Perbuatan-perbuatan yang dilakukan oleh nenek moyangnya
2. Perbuatan / peristiwa secara kebetulan, meskipun tidak berdasarkan kepada akal.
3. Anggapan baik dari nenek moyangnya terhadap sesuatu perbuatan yang akhirnya diwariskan secara turun temurun.
4. Perbuatan orang-orang terdahulu
8. Baik Buruk Aliran Naturalisme
Yang menjadi ukuran baik dan buruknya perbuatan manusia menurut aliran ini adalah perbuatan yang sesuai dengan fitrah / naluri manusia itu sendiri, baik mengenai fitrah lahir maupun fitrah batin. Aliran ini berpendirian bahwa segala sesuatu dalam dunia ini menuju kepada suatu tujuan tertentu. Dengan memenuhi panggilan nature setiap sesuatu akan dapat sampai kepada kesempurnaan. Karena akal pikiran itulah yang menjadi wasilah bagi manusia untuk mencapai tujuan kesempurnaan, maka manusia harus melakukan kewajibannya dengan berpedoman kepada akal.
9. Baik Buruk Aliran Theologis
Aliran ini berpendapat bahwa yang menjadi ukuran baik dan buruknya perbuatan manusia, adalah didasarkan atas ajaran Tuhan, apakah perbuatan itu diperintahkan/dilarang oleh-Nya. Dengan perkataan theologies saja nampaknya masih samara karena di dunia ini terdapat bermacam-macam agama yang mempunyai kitab suci sendiri-sendiri yang antara satu dengan yang lain tidak sama. Sebagai jalan keluar dari kesamaran itu ialah dengan mengkaitkan etika, theologies ini dengan jelas kepada agama, missal etika theologies menurut Kristen, etika theologies menurut Yahudi dan Theologis menurut Islam.
10. Baik dan Buruk Menurut Ajaran Islam
Ajaran Islam adalah ajaran yang bersumberkan wahyu Allah SWT. Al Qur’an yang dalam penjabarannya dilakukan oleh hadits Nabi Muhammad SAW.
Menurut ajaran Islam penentuan baik dan buruk harus didasarkan pada petunjuk Al Qur’an dan Al Hadits. Jika tidak memperhatikan Al Qur’an dan Al Hadits dapat dijumpai berbagai istilah yang mengacu pada yang baik dan adapula yang mengacu pada yang buruk. Misal Al hasanah dikemukakan oleh Al – Eqghib al Asfahani adalah suatu istilah yang digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang disukai atau dipandang baik. Lawan dari al hasanah adalah al sayyiah. Yang termasuk al hasanah missal keuntungan kelapangan rezeki dan kemenangan. Misalnya kita jumpai pada ayat yang artinya: Ajaran manusia menuju Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik. Adapun kata Al birr digunakan untuk menunjukkan pada upaya memperluas/memperbanyak melakukan perbuatan yang baik. Jika kata tersebut digunakan untuk sifat Allah, maka maksudnya adalah bahwa Allah memberikan balasan pahala yang besar, dan jika digunakan untuk manusia, maka yang dimaksud adalah ketaatannya.


DEMIKIAN MATERI YANG DAPAT SAYA SAMPAIKAN. MUDAH – MUDAHAN BERMANFAAT. TERIMA KASIH . . .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar